Ku pernah berpikir bagaimana remaja jaman sekarang bisa mandiri? tidak hanya mandi sendiri dapat makan sendiri dan sebagainya, tetapi remaja yang dapat menghidupi dirinya sendiri dengan jirih payahnya sendiri walaupun masih ngikut orang tua, itu sih nggak terlalu masalah. Semua teman-teman khususnya SMA yang masih pada usia remaja ini bisa mencari beberapa pekerjaan sampingan, bahkan kalau perlu dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan modal seadanya (bagi yang punya modal) sehingga orang tua nggak kerepotan mengurus kita-kita ini, so pasti orang tua kita akan senang, orang tua mana yang nggak senang anaknya dah nggak nyusahin orang tua lagi. Sudah nggak seperti dulu saat masih usia kanak-kanak hingga masa kini (masa remaja).
Masa remaja kira-kira 15 tahunan di negara Amerika sebagai contoh mereka sudah banyak yang hidup dengan jirih payahnya sendiri, mereka sudah dapat bekerja sendiri dan tidak tergantung oleh orang tua lagi. Coba bayangkan! Di negara arab pun banyak. Teman-teman pasti tahu kehidupan remaja Nabi Muhammad SAW, pada masa remaja beliau pun pernah berdagang untuk menghidupi dirinya sendiri. Memang di negara Indonesia ini kita selalu di iming-imingi dengan berbagai kekayaan alam berbeda di negara-negara lain seperti jepang contohnya yang tidak memiliki kekayaan alam sedangkan kita memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Anak-anak Jepang dulu tidak bisa tenang seperti kita, tepatnya setelah di bomnya kota Hiroshima dan Nagashaki pada masa itu untuk mencari makan mereka saja harus bersusah payah. Mereka selalu di beri semangat oleh orang-orang di sekitar mereka, salah satu dari mereka ada yang berkata "kalau kau tidak sungguh-sungguh bekerja keras kau tidak akan bisa makan" dan sebagainya.
Berbeda di negara kita setelah merdeka anak-anak bangsa ini mulai di iming-imingi dengan kekayaan alam yang melimpah yang ada di negeri ini, malah sebagian ada yang berkata "tenang warisan masih banyak dari harta hingga warisan tanah" sehingga membuat para remaja terkena penyakit malas hingga kini. Semangat mereka menjadi luntur satu persatu karena merasa semua kebutuhan akan terpenuhi dengan adanya berbagai kekayaan alam. Pola pikir mereka menjadi orang-orang yang malas, buat apa bekerja tanpa bekerja pun semuanya sudah ada, tapi dampaknya sekarang bagi anak cucu pasti itu terus menerus akan berkurang dan habis. Ingatlah bahwa kekayaan ini bukan warisan nenek moyang kita tapi adalah sebagai amanah dari Allah untuk anak cucu kita.
Jika situasi di negeri ini terus begini kita akan terus teracuni oleh penyakit malas dan kita hanya akan menjadi manusia yang konsumtif dan tidak pernah menjadi manusia yang produktif, sungguh itu ironis banget kan. Melihat realita yang ada dinegara kita banyak SDA yang berlimpah tapi seolah-olah kita tidak dapat mengolahnya dengan baik sehingga tidak dapat menjadi manfaat malahan yang dapat mengolah adalah orang-orang barat. Coba kita renungkan bersama! Apa jadinya jika negara kita seperti ini terus menerus. Kita generasi penerus bangsa kita harus kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju di masa mendatang untuk itu mulai dari hal kecil saja seperti kita tidak boleh tergantung semuanya kepada orang tua dengan begitu mungkin pengalaman kita akan banyak bertambah. Dan pasti kita akan dapat mewujudkan negara ini menjadi negara yang maju lagi makmur. Bermimpilah untuk dirimu sendiri dan bangsa serta negeri ini! Mari berjuang bersama-sama agar kita menjadi lebih baik dan begitu pula negara kita negara Republik Indonesia